Ads 468x60px

Sabtu, 17 Desember 2011

Bagaimana Membangun Kebahagiaan Sejati ??

Bagaimana membangun kebahagiaan sejati dalam rumah tangga

•   Kebahagiaan sejati dalam rumah tangga adalah diciptakan bersama, tidak bisa saling menuntut baik itu pihak wanitanya maupun pihak prianya .

•   Kebahagiaan sejati hasil dari saling membangun pasangan hidupnya untuk bertanggung jawab dan melakukan fungsinya sebagai suami yang baik dan sebagai istri yang baik, dan terus memotivasi akan tugas tanggung jawabnya dilaksanakan sebaik-baiknya.

Dasar yang diberikan Tuhan bagi sebuah keluarga untuk menciptakan kebahagiaan sejati dalam rumah tangga  adalah  dalam Filipi 2:1-3. yaitu :

1.   Memiliki sifat suka saling menghibur , ketika capai,murung .dllnya.

2.   Memiliki kebiasaan doa bersama dalam keluarga ( Mezbah keluarga )

3.   Memiliki kasih mesra   dengan menciptakan suasana sentuhan,pelukan,rangkulan.

4.   Memiliki belas kasihan,suka memaafkan,bukan pendendam .

5.   Tidak mencari kepentingan,kesenangan diri sendiri,melinkan kesenangan bersama ,lebih diutamakan, saling menghormati,menghargai satu dengan yang lainnya.

Perlu memahami juga latar belakang masing-masing.

•   Kebutuhan dasar sebagai seorang pria dan sebagai seorang wanita.

1.   Pria – ingin dihormati dan dihargai dengan memberi kesempatan melakukan fungsinya sebagai kepala rumah tangga,(pemimpin )

2.   Wanita – ingin dihormati dan dihargai , dikagumi sebagai penolong , didengar pendapatnya

•   Akibat tidak terpenuhi kebutuhan dasar sebagai suatu pribadi yang utuh dimasa lalu :

1.   Tidak punya figure kepala rumah tangga yang bisa dijadikan panutan.

2.   Model keluarga yang tidak sesuai dengan yang dihadapi sekarang kerena model keluarganya dulu,suka cekcok, dingin ( sibuk cari uang ), mesra harmonis.

3.   Salah didik diwaktu kecil,membuat pribadi yang labil,bergantung kepada orang terus,tidak punya inisiatif,tidak percaya diri,tidak berani mengambil keputusan.dllnya

Dengan memahami hal-hal ini sedini mungkin, pasangan dalam rumah tangga tidak akan kaget, bingung, tetapi jadi tahu apa penyebabnya segala tingkah laku pasangan hidupnya, dan yang terpenting LIBATKAN TUHAN  dalam membangun kehidupan rumah tanggamu. Peng 4:12. Amin .

Kamis, 15 Desember 2011

Penyebab saya mengundurkan diri menjadi anak setan..


Renungan ini di khusus kepada anak-anak setan yang suka berbohong, …bagi anak-anak TUhan silahkan membaca supaya anda jangan menjadi anak setan…..
Hampir setiap orang tidak ada yang suka disebut anak setan, pada umumnya kita mengaku anak-anak TUhan.  Pengakuan kita sebagai anak TUhan sering hanya dibibir saja, yang sesungguhnya adalah bahwa kita anak-anak setan.
Benar, bahwa TUhan telah mengangkat kita menjadi anak-anakNya, namun nyatanya kita enggan menjadikan Dia sebagai bapa kita.  Itulah sebabnya kita lebih suka menjadi menjadi anak setan.
Tanpa sadar ternyata selama ini kita bagian dari keluarga iblis, bahkan kita sangat menikmati berada dalam lingkungan ini, sehingga sulit bagi kita untuk beralih ke lingkungan yang lain.
Setiap orang yang lahir kedunia ini memiliki seorang bapa, tidak menjadi soal bapa itu tanggung jawab atau tidak.  Dalam istilah yang umum kita bisa juga memiliki banyak bapa dalam pengertian yang berbeda, misalnya, bapa rohani, bapa angkat, bapa tiri..dll…
Namun bagaimana jika saya katakan bahwa bapak anda adalah iblis? Anda pasti tidak mau, dan mungkin anda akan memaki-maki saya….namun mari kita buktikan bahwa sebenarnya anda dan saya hanya malu-malu saja mengakui bahwa IBlis telah menjadi bapa kita dan kita anak-anak kesayangannya.
Mari saya buktikan bahwa bapa kita adalah Iblis dan anda adalah anak-anak Iblis…
Yesus berkata dalam Yohanes 8:44
 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. “
Apakah sudah jelas ayat diatas?  Saya harap demikian…” Iblis lah menjadi bapamu…” Iblis adalah bapa segala dusta, raja dusta, sumber dusta..
Bapak anda adalah iblis bila: Melakukan keinginan Iblis, keinginan iblis adalah dusta atau kebohongan…
Jadi, Setiap orang yang melakukan dusta, kebohongan, pemutar balikan fakta, fitnah adalah anak iblis, dan Iblis menjadi bapanya… Bahkan, bila anda sukses melakukan banyak kebohongan tidak mustahil anda menjadi anak emas atau anak kesayangan… Anak kesayangan sudah pasti memiliki banyak keistimewaan…jadi anda akan istimewa di mata Bapak Iblis….
Bila anda menyangkal bahwa anda bukan anak iblis, maka anda hanya menambah daftar kebohongan anda, karena faktanya anak Tuhan tidak bohong…
Berbicara tentang kebohongan, dusta dan sejenisnya… semua orang pernah melakukannya..tidak peduli apakah dia orang beragama atau tidak, orang besar atau kecil.
orang berdusta tidak memandang latar belakang hidup, sosial, pendidikan dan budaya, serta pekerjaan…semua kalangan mulai dari anak kecil sampai orang tua…dan kebohongan ini meliputi semua aspek kehidupan manusia, baik sosial, ekonomi, politik, agama, dll….
Tidak heran, Orang tua membohongi anaknya, anak membohongi orang tuanya, suami bohongi isterinya, isteri bohongi suaminya, pembantu membohongi majikannya, majikan bohongi pembantunya, jemaat membohongi pendetanya, pendeta membohongi jemaatnya..pemerintah membohongi rakyatnya, rakyat membohongi pemerintah, pedangang bohongi pembelinya, pembeli bohongi pedagangnya, teman membohongi sesama teman…dll tambahkan sendiri daftarnya…..
Singkatnya Kebohongan telah melanda kehidupan manusia, bahkan banyak orang seluruh hidupnya adalah kebohongan…
 Mengapa orang berbohong..?
Pertama,  kebohongan muncul untuk menutupi ketidak jujuran yang dia lakukan..
Kedua, ketidak jujuran yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara ilegal..
ketiga, untuk membinasakan/mencelakakan orang lain..
Hampir semua kebohongan ini dilakukan secara sengaja  dalam keadaan sadar…tidak ada kebohongan yang kebetulan…walaupun ada kebohongan karena terpaksa, dalam arti ada tekanan dari orang lain….sebenarnya dia tidak mau bohong, tapi karena dipaksa dengan disertai ancaman akhirnya kebohongan terjadi…misalnya: pimpinan memaksa anak buahnya berbohong kalau tidak akan dipecat…anak-anak terpaksa berbohong demi uang jajan..dll
Bagi orang-orang yang labil jiwanya dan penakut maka dia akan turut dalam konspirasi kebohongan yang sistematis…namun kebohongan karena dipaksa orang lain ini persentasenya kecil..
Dusta-dusta yang kita lakukan, baik dusta besar atau kecil, sebenarnya bobot dosanya sama, sebab Tuhan tidak memandang dosa itu besar kecil, karena dosa tetaplah dosa walau sekecil apapun…
Istilah dosa besar dan kecil inilah menyebabkan kita banyak berbohong..maka muncul bohong kecil dan bohong besar…akibatnya banyak orang takut berbohong dalam skala besar, tetapi bohong kecil-kecil tetap terpelihara bahkan menjadi gaya hidup..padahal justru bohong “kecil” ini dapat menyebabkan orang tidak takut melakukan bohong besar…
Dalam hidup sehari-hari sejujurnya, kebohongan yang kecil sering kita anggap biasa-biasa saja..sebagai contoh: ketika ada orang mengajak makan..kita sering bilang kalau kita sudah makan, padahal faktanya kita belum makan dan sedang kelaparan…mungkin karena kita segan dan malu maka jurus itu pun keluar…
Contoh kecil yang lain…orang tua sering bohongi anaknya bila menangis, dengan cara menakut-nakuti bahwa kalau menangis akan ada setan….padahal faktanya tidak demikian….
Pedagang selalu bilang kalau buahnya manis, kenyataanya buahnya asam…
Mungkin banyak orang takut korupsi 1 M..namun tidak untuk uang 10 ribu atau 100 ribu…
Kita juga sering bilang tidak punya uang kalau ada orang mau pinjam uang…padahal uang kita ada, tapi karena takut dipinjam akhirnya berbohong…
Bahkan yang paling sadis, kita membohongi Tuhan dan kita merasa biasa-biasa saja..bahkan celakanya berbohong kepada manusia lebih berat kita rasa dari pada membohongi Tuhan..padahal faktanya Tuhan itu tidak dapat dibohongi manusia, karena dia tahu semua tentang kita, tidak ada yang tersembunyi bagiNya…dan upaya kita membohongi Tuhan telah lama gagal….
Jujur saja.. bagaimana kita berupaya membohongi TUhan dengan persembahan dan persepuluhan kita…Tuhan berfirman persepuluhan adalah milik Tuhan, yaitu sepersepuluh dari setiap penghasilan kita, tapi faktanya yang kita berikan kurang dari itu, bahkan kita tidak mengembalikan sama sekali apa yang menjadi milik Tuhan…
Masih banyak contoh lainnya…Silahkan tambahkan sendiri….
Bahaya kebohongan…
Anda pasti tahu, bahwa manusia jatuh kedalam dosa karena kebohongan Iblis kepada Adam dan Hawa..jadi kebohongan ini hampir sama tuanya dengan umur bumi ini…
Tuhan tahu bahwa kebohongan ini akan menjadi racun yang mematikan jiwa manusia itu, maka Allah dalam kasihnya memberikan hukum yang tertulis  dalam keluaran 20:16, “Jangan mengucapkaan saksi dusta terhadap sesamamu..”
Faktanya bahwa kebohongan-kebohongan manusia telah menyebabkan  bahaya dan kesusahan, baik pada diri orang itu, maupun orang lain.  Akibat buruk dari sebuah kebohongan, juga akan melahirkan kebohongan lain demi menutupi bohong yang sebelumnya, maka kebohongan itu akan beranak pinak tujuh turunan…
Namun anehnya..manusia yang berbohong kadang merasa biasa-biasa dan tidak ada kerinduan untuk bertobat…mungkin kerinduan ada, tapi semua hanya sebatas kerinduan semata…apalagi kalau tabiat kebohongan itu sudah mendarah daging sulit untuk ditinggalkan..
Jadi bagi anda yang telah insyaf dari kebohongan saya ucapkan selamat untuk anda, dan bagi anda yang masih berjuang, teruskan perjuangan anda, sebaiknya jangan lama-lama…
Sebab tidak ada kebohongan yang abadi, suatu saat pasti terbongkar.  Sepandai-pandainya tupai melompat suatu saat pasti jatuh…sepandai-pandainya anda berbohong suatu saat pasti terbuka.  Anda boleh saja menutupi-nutupi sepanjang hidup anda, namun setelah anda mati kebohongan itu bisa saja terbuka, atau akan terbuka pada hari kiamat bila Yesus datang.
Nah…Alkitab mencatat dan memberikan  3  point penting tentang   dusta dan pendusta:
1.      Pendusta tidak memiliki kebenaran
“1Yohanes 2:4  Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. “
Anda pendusta Karena anda bilang kenal Tuhan tapi tidak menuruti perintah-Nya..
2.      Pendusta tidak memiliki kasih kepada Tuhan terlebih manusia
1Yohanes 4:20  Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
Anda pendusta karena anda bilang mengasihi Allah tapi faktanya anda benci sesama manusia
3.      Pendusta bibirnya manis, hatinya bercabang
Mazmur 12:2  (12-3) Mereka berkata dusta, yang seorang kepada yang lain, mereka berkata dengan bibir yang manis dan hati yang bercabang.
Anda pendusta karena apa yang di ucapkan  di mulut berbeda dengan di hati anda..
Allah sangat membenci dusta..itu sebabnya Tuhan berfirman dengan tegas dalam Mazmur 101:7 , “Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku..”
Intinya para pendusta Tidak akan bertemu dengan Tuhan, mereka tidak akan masuk negeri perjanjian Sorga yang mulia itu, “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu. “ Wahyu 21:27
Oleh sebab itu, kita para pendusta saatnya bertobat dari jalan dusta kita, berdoa minta kuasa seperti doa Daud, “Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu..” Mazmur 119:29.
Paulus mengajak kita ,  Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. “ Efesus 4:25
Sebagai penutup..bilamana para pendusta menyerahkan hidupnya kepada Yesus, maka Yesus akan mengampuni kita..dan bila Yesus sudah mengampuni kita maka kita akan membenci dusta dan mencintai Perintah Tuhan., bahkan kita akan merasa jijik dengan dusta…
Maz  119:104  Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.
Maz 119:163  Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi Taurat-Mu kucintai.
Dan yang lebih penting lagi, sekarang anda tidak disebut lagi pendusta, anak Iblis, tetapi sebagai anak-anak terang, anak Bapa sorgawi..
2Korintus 6:18 “ Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa.”
Sekarang, saya ucapkan selamat kepada Anda …karena sekarang anda dan saya adalah anak Tuhan ! Tuhan memberkati

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi Masalah


Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat  yang patah?” Amsal 18:14

Beragam persoalan bisa menimpa siapa saja. Entah orang kaya atau miskin, tua atau muda, setiap orang  selama hidup di dunia ini selalu berhadapan dengan berbagai persoalan. Setiap orang, terlepas dari status sosial, pendidikan, profesinya, dan bahkan sebagai hamba Tuhanpun tidak terluput dari yang namanya pergumulan atau persoalan. Manusia harus berhadapan dengan masalah selama hidup di dunia ini. Setiap orang tentunya memiliki persoalan yang berbeda-beda.
Kita tidak boleh menyerah, walau badai apapun yang sedang menerpa. Sebab pencobaan yang kita alami tidak pernah melebihi kekuatan kita, seperti yang disebutkan dalam Firman Tuhan.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya” 1 Kor 10:13
*courtesy of PelitaHidup.com
Allah itu baik. Dia sahabat kita, dalam segala susah Dia selalu datang menghibur. Biasanya ada beberapa hambatan-hambatan dalam meraih sebuah keberhasilan adalah antara lain, sikap yang putus asa, patah semangat, menyerah, keinginan untuk mundur, dan lain sebagainya.  Kalau sikap seperti ini dibiarkan akan membuat seseorang itu  menjadi frustrasi, dan tetap tinggal dalam masalahnya.  Dalam  menghadapi setiap masalah, kita membutuhkan sebuah semangat untuk berjuang dan bangkit, dengan pertolongan Tuhan agar kita sampai pada tujuan yang diinginkan.
Dalam cerita di Alkitab kita dapat melihat sebuah kondisi yang mengisahkan seseorang yang tidak lagi bersemangat dalam hidupnya, yaitu kisah nabi Elia. Keberhasilan Elia membunuh 450 orang nabi baal seorang diri membuat Izebel marah dan bermaksud membunuhnya. Mendengar berita itu, larilah Elia untuk menyelamatkan diri, ia dalam ketakutan, putus asa dan patah semangat. Ia lari ke gunung Horeb untuk bersembunyi.
.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ada beberapa kondisi yang dialami nabi Elia ini, yaitu:
Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi Masalaha). Ia kelelahan, lelah jasmani setelah perjalanan panjang, empat puluh hari, empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yaitu gunung horeb.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya Tuhan, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik daripada nenek moyangku” 1 Raj 19:4b.
b). Ia merasa telah gagal membuat bangsa Israel untuk bertobat,
*courtesy of PelitaHidup.com
c). Ia merasa kesepian,  hanya seorang diri saja dalam pergumulan untuk kebenaran Allah.
Jawabnya: “Aku bekerja segiat-giatNya bagi Tuhan, Allah semesta alam,karena orang Israel meninggalkan perjanjianMu, meruntuhkan mezbah-mezbahMu dan membunuh nabi-nabiMu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku” 1 Raj19:10
Allah tidak tinggal diam, Ia tetap memperhatikan Elia yang sedang patah semangat itu. Ia membiarkan Elia istirahat dan tertidur, kemudian Allah mengirim malaikatNya untuk memberi makan Elia. Allah juga datang  untuk memberikan semangat kepadanya dan memperkuat imannya di gunung Horeb itu. Allah sesungguhnya  tidak akan meninggalkan nabi ataupun umat-Nya yang setia.
*courtesy of PelitaHidup.com
Firman Tuhan kepadanya:”, pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Elisa bin Safat, dari Abel Mehola, menjadi nabi menggantikan Engkau” 1 Raj 19:15-16
Ketika anak-anak Tuhan putus asa dimanapun mereka berada, melalui Yesus Kristus mereka dapat memohon kepada Allah, untuk menerima kekuatan dan semangat agar mampu menghadapi situasi.
Orang yang bersemangat adalah orang yang tidak mau menyerah, dan tidak mau terpengaruh oleh keadaan, sekalipun hal itu kurang baik. Tindakan/perbuatannya tidak ditentukan atau dipengaruhi oleh keadaan.  Mengapa demikian ? Karena, ia memiliki  target dan tujuan yang ingin dicapainya. Orang yang bersemangat akan tetap optimis, mereka percaya karena bersama dengan Allah akan mampu untuk menghadapi setiap kesukaran.
Segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” Fil 4:13
Orang yang bersemangat  memiliki iman, tetap percaya pada Firman Allah yang berkuasa. Jadilah orang yang bersemangat dalam hidup ini, apapun kondisi yang sedang terjadi, tetap miliki semangat. Semangat sangat diperlukan untuk memperoleh apa yang ingin kita capai. Karena dengan bersemangat kita akan tetap mengarahkan pandangan kita kepada tujuan, dan ada usaha untuk mencapainya.
.

Untuk menjadi orang yang bersemangat yang selalu optimis, kita memerlukan:

1. Keberanian bertindak untuk mengambil resiko

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi MasalahOrang yang bersemangat  memiliki keberanian untuk bertindak. Siap hidup dan siap mati, mereka tidak takut dan gemetar karena mempunyai ketetapan hati yang mantap. Ingat, bagaimana kisah  Sadrakh, Mesakh dan Abednego ?  Ada sebuah perintah yang telah dibuat bahwa ketika mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi atau alat musik lainnya maka haruslah setiap orang sujud menyembah patung yang telah didirikan oleh raja Nebukadnezar. Mereka tidak mau menyembah patung yang telah didirikan oleh raja Nebukadnezar tersebut.
Dalam Kitab Daniel 3:6 Siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala.
Didapatilah bahwa mereka tidak mengindahkan titah itu, mereka tidak mau memuja dan menyembah patung tersebut. Adalah sebuah ancaman bagi mereka, dengan resiko mereka harus dimasukkan kedalam perapian. Mereka tidak khawatir, cemas dan takut, malah dengan berani untuk menerima hukuman itu. Mereka tetap mempertahankan iman yang  mereka percayai.
Beginilah yang mereka ucapkan kepada raja itu, Daniel 3:17-18 Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu ya raja. Tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memujja dewa tuanku, dan  tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.
Mereka berani berkata tidak dan merekapun berani bertindak menerima hukuman yang sudah ditetapkan itu. Dengan amarah raja itu memerintahkan supaya perapian dibuat tujuh kali lebih panas dari biasanya, dan ketika  mereka dicampakkan kedalam api, mereka tidak terbakar, rambut di kepala mereka tidak hangus, bahkan bau kebakaranpun tidak ada.
Lalu  Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang menyala-nyala itu ; berkatala ia: “Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah kemari!” Dan 3:26
Merekapun keluar dengan selamat dari perapian , Tuhan menyertai mereka. Dengan berani mereka mengatakan sekalipun Allah tidak menolong, mereka siap untuk mati   bagi Tuhan. Tetapi Tuhan tidak tinggal diam, mereka diluputkan dari panas api itu, mereka tidak terbakar, tidak ada bau hangus, mereka tetap utuh seperti sediakala.
Apabila engkau berjalan melalui api engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” Yes 43:2b
Kalau kita berani bertindak lakukan sesuatu kebenaran, Tuhan pasti menolong, Tuhan juga pasti membela FirmanNya. Jadi, jangan takut, hadapilah setiap persoalan, jangan lari, Tuhan memberi kekuatan agar kita dapat meraih keberhasilan.
.

2.  Sikap tidak mau menyerah

Tidak Mau MenyerahDalam Alkitab ada sebuah cerita tentang seorang perempuan yang sudah 12 tahun menderita pendarahan. Perempuan ini sudah diobati oleh berbagai-bagai tabib, namun keadaannya makin memburuk. Perempuan ini tidak putus asa, ia tetap memiliki semangat untuk sembuh. Tatkala ia mendengar berita tentang Yesus Sang Penyembuh itu, iapun berusaha untuk mencari Yesus, sebab ia yakin Yesuslah  yang dapat menolong untuk menyembuhkannya.
Perempuan ini adalah orang yang bersemangat.  Ketika Yesus dalam perjalanan menuju rumah kepala ibadat, ditengah kerumunan banyak orang, perempuan ini berusaha untuk menghampiri Yesus agar menerima kesembuhan dariNya. Perempuan ini tidak mau menyerah, dia tetap memiliki semangat, dia terus berjalan untuk menghampiri Yesus sekalipun ia sedang dalam penderitaan, mungkin ia berjalan tidak seperti orang normal karena penyakitnya itu, jalannya lambat tapi ia terus berusaha untuk maju mendekati Yesus dari arah belakang.
Perempuan ini mempunyai suatu tujuan untuk sembuh, ia memiliki iman, “Karena katanya dalam hatinya:”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (Mat 9:21).  Setelah hal itu dilakukannya iapun menjadi sembuh. Jerih payahnya tidak sia-sia. Ia berhasil, ia sembuh. Setiap orang yang mau mendekatkan diri kepada Yesus tidak akan  menyerah,  tetap berjuang sampai memperoleh apa yang ingin dicapai.
Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu” 2 Taw 15:7
Dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sunggguh-sungguh mencari Dia” Ibr 11:6b
Kalau semangatmu sedang lemah, bangkitlah mencari Tuhan, dengan berdoa, membaca Firman Allah, mengikuti ibadah dan memuji menyembah Dia. Pasti ada kekuatan baru dan upah yang akan diberikanNya, itu janjiNya.
.

3.  Iman yang teguh

Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi MasalahRasul Paulus setelah pertobatannya, memberikan  hidupnya untuk  melayani Tuhan, ia memenuhi panggilan Tuhan sebagi salah satu rasul yang ikut menderita bagi Kristus.
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.” 2 Kor 4:8
Aku banyak   berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur;  aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian.” 2 Kor 11:27
Dalam mengiring Yesus, Paulus banyak sekali mengalami penderitaan dan aniaya.  Paulus juga mengalami kesedihan, ia ditinggalkan oleh teman-temannya.
Pada waktu pembelaanku yang pertama, tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku, Tetapi Tuhan mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan, Dan Tuhan akan melepaskan aku, dari setiap usaha yang jahat, Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam kerajaanNya di Sorga. Bagilah kemuliaan selama-lamanya”. 2Tim 4:16-18
Di Roma pada saat itu sedang terjadi penganiayaan yang hebat, dan tidak ada seorangpun yang berani mengakui mengenal  rasul Paulus. Paulus merasa  kesepian dan kecewa, namun ia tetap merasakan kehadiran Tuhan, yang memberikan kekuatan padanya. Paulus mengakui bahwa ia mempunyai keyakinan yang kokoh,  sebab Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Paulus sanggup menghadapi dan mengatasi segala rintangan sebab ada Tuhan yang selalu memberi pertolongan dan kekuatan baginya. Karena iman yang teguh Rasul Paulus tetap berjuang, dan bahkan setia sampai mati bagi Tuhan.
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang Adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.” 2 Tim 4:7-8
Apapun keadaan yang kini tengah kita hadapi, kita tidak boleh hilang pengharapan, putus asa atau melepaskan iman saat menghadapi berbagai masalah. Hadapilah semua bersama Tuhan,  kita akan dapat mengalami pengalaman-pengalaman yang baru bersama Tuhan. Setiap Firman Tuhan yang kita butuhkan terjadi atas kita, harus tetap kita percaya, sebab ada firman Tuhan tertulis:
Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah” Maz 89:35
Semua yang Tuhan janjikan itu melalui Firman-Nya, tidak akan ditarik kembali, dan Tuhan tidak mengingkari Janji-Nya itu.  Arahkan pandangan,  pikiran dan hati  kepada FirmanNya, sebab itulah kebenaran yang akan memulihkan kita.  Allah itu sangat baik.
Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” Maz 34:19.
Kita harus percaya pada Firman-Nya. Supaya iman tetap teguh, baca, renungkan dan perkatakanlah Firman Tuhan itu kepada diri kita sendiri maupun kepada orang lain.
Semangat merupakan jalan untuk memperoleh apa yang kita butuhkan. Tetaplah bersemangat, miliki keberanian untuk melakukan Firman Allah, jangan pernah menyerah dan tetap teguh pegang janji Tuhan sampai menjadi sebuah kenyataan. Tuhan memulihkan setiap semangat yang patah. Orang yang bersemangat akan selalu optimis dalam menghadapi setiap persoalan, untuk meraih keberhasilan. Selamat berjuang dan tetap semangat, Tuhan  Yesus memberkati kita semuanya.
.

Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan  kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti  apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” Wahyu 1:3.